-->

Cuaca dan Iklim di Papua

Keadaan iklim di Papua sangat dipengaruhi oleh topografi daerah. Pada saat musim panas di dataran Asia (bulan Maret dan Oktober) Australia mengalami musim dingin, sehingga terjadi tekanan udara dari daerah yang tinggi (Australia) ke daerah yang rendah (Asia) melintasi pulau Papua sehingga terjadi musim kering terutama Papua bagian selatan (Merauke). Sedikitnya pada saat angin berhembus dari Asia ke Australia (bulan Oktober dan Maret) membawa uap air yang menyebabkan musim hujan, terutama Papua bagian utara, dibagian selatan tidak mendapat banyak hujan karena banyak tertampung di bagian utara.

Cuaca dan Iklim di Papua


Keadaan iklim Papua termasuk iklim tropis, dengan keadaan curah hujan sangat bervariasi terpengaruh oleh lingkungan alam sekitarnya. Curah hujan bervariasi secara lokal, mulai dari 1.500 mm sampai dengan 7.500 mm setahun. Curah hujan di bagian utara dan tengah rata-rata 2000 mm per tahun (hujan sepanjang tahun). cuaca hujan di bagian selatan kurang dari 2000 mm per tahun dengan bulan kering rata-rata 7 (tujuh) bulan.

Indonesia mempunyai iklim tropik basah yang dipengaruhi oleh angin monsun barat dan monsun timur. Dari bulan November hingga Mei, angin bertiup dari arah Utara Barat Laut membawa banyak uap air dan hujan di kawasan Indonesia; dari Juni hingga Oktober angin bertiup dari Selatan Tenggara kering, membawa sedikit uap air. Suhu udara di dataran rendah Indonesia berkisar antara 23 derajat Celsius sampai 28 derajat Celsius sepanjang tahun. Namun suhu juga sangat bevariasi; dari rata-rata mendekati 40 derajat Celsius pada musim kemarau di lembah Palu - Sulawesi dan di pulau Timor sampai di bawah 0 derajat Celsius di Pegunungan Jayawijaya - Irian. Terdapat salju abadi di puncak-puncak pegunungan di Irian: Puncak Trikora (Mt. Wilhelmina - 4730 m) dan Puncak Jaya (Mt. Carstenz, 5030 m).

Papua terletak di sebelah selatan garis khatulistiwa, namun dikarenakan daerahnya yang bergunung-gunung maka iklim di Papua sangat berfariasi melebihi daerah Indonesia lainnya. Di pesisir barat dan utara beriklim tropis basah dengan curag hujan rata-rata berkisar antara 1.500-7.500 mm pertahun.
Curah hujan tertinggi terjadi di pesisir pantai utara dan di pegunungan tengah, sedangkan curah hujan terendah terjadi di pantai selatan. Hal tersebut diikuti dengan suhu udara yang berfariasi sejalan dengan bertambahnya ketinggian. Untuk setiap kenaikan ketinggian 100 m (900 feet), secara rata-rata maka suhu akan menurun 0,6ยบ C.

Kondisi cuaca di udara Papua memang terbilang ekstrim karena sering berubah-ubah. Menurut Soetamto, kondisi awan hujan yang sering melanda wilayah Jayapura dan sekitarnya diprakirakan berpeluang mengalami hujan lebat. Wilayah Sumatera Utara dan Papua merupakan dua dari tiga provinsi yang memiliki potensi tertinggi longsor, selain Jawa Barat. Perkiraan itu berdasarkan analisa data zona kerentanan tanah dan potensi curah hujan. Di wilayah Papua dengan kondisi yang berbukit-bukit dengan vegetasi tanamannya yang makin berkurang, potensi longsornya menguat. Wilayah Papua dengan potensi longsor tertinggi di antaranya mencakup wilayah Kabupaten Timika, Nabire, Paniai, Sorong, Manokwari, Fakfak, dan Jayapura.

Menyinggung perubahan cuaca yang tidak menentu, dapat pengaruh tekanan rendah di perairan utara Australia dan Samudera Pasifik. Kondisi ini mempengaruhi pembentukan daerah pertemuan angin yang memanjang di Laut Jawa serta dari Laut Banda hingga Laut Arafuru.

Peningkatan curah hujan di Provinsi Papua yang terjadi selama sepekan terakhir disebabkan perubahan arah angin di bagian utara Samudera Pasifik yang memicu percepatan pembentukan awan. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Papua Zeim Irianto kepada ANTARA, Minggu, mengatakan kondisi topografi Provinsi Papua yang berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik, serta arah angin dari laut Filipina menjadi salah satu penyebab perubahan cuaca seperti pembentukan awan dan hujan yang terjadi begitu cepat sehingga sulit diprediksi.

Terkait dengan tingginya curah hujan, masyarakat papua terutama warga yang bertempat tinggal di lereng perbukitan dan pinggir pantai dihimbau untuk mewaspadai kemungkinan terjadi tanah longsor dan gelombang pasang.

Cuaca dan Iklim di Papua